Jumat, 19 Desember 2008
Kematian Amrozi CS
Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya Kantor Berita Islam Muslimdaily.net mendapat ijin dari pihak keluarga, yang diwakili oleh Bp. Ali Fauzi, untuk mempublikasikan photo dua mujahid Bali yakni Amrozi dan Ust. Mukhlas. Bp Ali Fauzi berpesan agar photo ini disebarluaskan untuk memberikan bukti nyata atas misteri dan polemik yang terjadi ke atas Mujahid Bali, terutama Syuhada Tenggulun, terkait status mereka, apakah mati syahid atau tidak. Disamping itu memberikan hikmah nyata kepada seluruh kaum Muslimin bahwa perjuangan Islam yang mereka lakukan benar-benar ikhlas untuk tingginya kalimat Allah, dan bukan sekedar untuk aksi pamer.
Sebagaimana syuhada yang gugur dalam medan jihad, photo kedua syuhada Tenggulun terlihat tersenyum dengan barisan gigi yang terlihat rapi. Apalagi yang terjadi dengan Amrozi. Senyuman khas "The Smiling Bomber" yang seiring dengan kedua mata yang terbuka, terlihat seakan-akan bertemu dengan sesuatu yang membuat kagum. Mungkin sepasang bidadari yang menyambut ramah.
Kondisi tak jauh berbeda terjadi dengan jenasah Ust. Mukhlas. Ulama yang jago berorasi ini memperlihatkan senyuman dengan mata yang juga terbuka. Wajah bersih pun menjadi pertanda yang lain. Wajah bersih yang juga dimiliki oleh sang "Mujahid Hacker," Imam Samudera alias Abdul Azis. Imam memperlihatkan wajah tampan dan bersih, persis dengan kondisi Ust. Mukhlas. Asqssssss1
a
Dsa`isamping analisis photo ketiga Mujahid Bali tersebut, keterangan dari lapangan makin memperkuat bukti bahwa ketiga pelaku aksi jihad tersebut adalah para Mujahidin, mereka telah memiliki niat yang tulus dan menemui kematian sebagai seorang syuhada. Berikut adalah bukti dan persaksian dari lapangan.
1. Salah satu pelayat yang kebetulan ikut hadir di kediaman Hj. Tariyem adalah Ust. Abdul Rachim Ba'asyir. Menyaksikan bahwa ketika keranda jenasah masuk dan kain penutup keranda dibuka, sontak tercium bau wangi yang menyebar ke seluruh ruangan. Kejadian ini sempat membuat keheranan para pelayat, karena didalam ruangan yang sempit tersebut udara sangat pengap dan pengunjung berjubel dalam satu ruangan. Bila merupakan wangi dari minyak wangi, tak akan mampu mengalahkan bau badan para pengunjung dan tidak akan dapat memberikan aroma dengan kadar wangi yang sama." Allahu Akbar. Itu bukan bau minyak wangi. Bukan. Tapi bau wangi dari asy syahid," kata beliau.
2. Selain itu, masih menurut Ust, Abdul Rachim, ketika kain penutup wajah dari Ust. Mukhlas di buka, terlihat jelas bulir-bulir keringat menempel di bagian muka. Kondisi yang sama yang terjadi dengan mereka yang masih hidup dan dalam kondisi kegerahan. Seakan Ust. Mukhlas merasakan kegerahan yang sama yang dengan kegerahan yang dialami oleh para pelayat beliau.
3. Sebagaimana dilansir oleh beberapa media nasional, seperti detik.com, nampak jelas terlihat fenomena datangnya tiga burung hitam di atas kediaman syuhada. Ketiga burung ini jelas bukan burung Gagak seperti yang banyak diberitakan di media, karena memiliki leher yang panjang. Mereka datang begitu saja berputar-putar selama kurang lebih tujuh menit, dan kemudian pergi berpencar. Dua burung hitam terbang ke arah Timur, mereka merepresentasikan diterimanya amalan jihad Ust Mukhlas dan Amrozi, dan satu burung hitam terbang ke Barat, sebagai pertanda syahid atas diri 'Mujahid Hacker' Imam Samudera. Fenomena datangnya burung hitam ini sempat membuat suasana haru dengan teriakan takbir para pelayat.
4. Seperti penuturan adik kandung Imam Samudera, Lulu Jamaludin, kakaknya menampakkan keanehan ketika akan dimasukkan dalam liang lahat. Bau wangi juga tercium dari jenasah Imam. Selain itu luka bekas tembakan peluru tajam terus menerus mengalirkan darah segar. Aliran darah ini keluar seperti yang terjadi dengan seseorang yang masih hidup ketika terluka. Masih menurut Lulu juga, wajah kakaknya lebih bersih dan tampan dari biasanya.
Kabar terakhir baru saja diterima oleh salah satu kru muslimdaily.net. Beberapa hari yang lalu, tepatnya tiga hari setelah pemakaman Amrozi dan Ust. Mukhlas, keluarga Hj. Tariyem meminta beberapa orang untuk menjaga makam. Hal ini dilakukan untuk menghindari dan menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Beberapa diantara mereka yang ikut jaga adalah Sumarno, Baror, Rosyidin, Mashudi dan beberapa santri pondok Al Islam Tenggulun Lamongan. Mereka mengatakan mencium bau wangi keluar dari dalam kubur (makam). Bau wangi yang sama saat mereka pertama kali membuka kain penutup jenasah syuhada. Namun, bau wangi ini bukan seperti bau dari minyak wangi yang biasa mereka pakai atau dipakai oleh orang kebanyakan.
Jelas sudah keterangan yang diberikan Allah s.w.t. lewat kebesaran-Nya. Meski banyak pihak yang membantah, memberikan suara sumbang, dan menggalang opini massa untuk memojokkan status para Mujahid Bali , serta membuat makar melalui kaki tangan aparat pemerintah, namun Allah berkehendak lain. Dan siapakah sebaik-baik pembuat makar ? (far/MD)
Senin, 06 Oktober 2008
Kisah Para Sahabat
ZAID BIN TSABIT MENGHAFAL ALQURAN
Zaid bin Tsabit adalah seorang sahabat Rasulullah SAW. yang terkenal. Dia termasuk jajaran alim ulama pada zamannya, juga seorang mufti yang bertugas memberi fatwa. Keistimewaannya, dia sangat menguasai ilmu “Faraidh”, yaitu ilmu tentang pembagian waris.
Di Madinah al Munawwarah, beliau juga termasuk alim ulama yang ahli dalam bidang fatwa, qadhi, faraidh dan qira’at. Dia masih berusia 11 tahun ketika Rasulullah SAW. hijrah ke Madinah. Oleh karena itu, beliau sangat ingin menyertai peperangan yang pertama yaitu perang Badar tetepi belum diizinkan.
Mereka juga membawa anak-anak mereka ke majlis Rasulullah SAW. Dia bercerita, “Ketika saya dibawa ke majlis Rasulullah SAW. saya diperkenalkan bahwa saya adalah anak dari Kabilah Najjar. Sebelum Nabi SAW. hijrah ke Madinah saya sudah dapat menghafal 17
Apabila Nabi SAW. mengirim
Disebutkan dalam hadits lain, Zaid r.a. berkata bahwa Rasulullah bersabda, “ Terkadang saya menyuruh orang lain menulis
HIKMAH:
Jadi kalau misalkan kita ingin menghafalkan
Senin, 29 September 2008
Idul Fitri
Jawabanya, karena ulat berdiam diri dalam kepongpong selama beberapa waktu, dan ternyata setelah ulat tersebut berdiam diri di dalam kepongpong maka keluar dengan menjadi hewan cantik yang memikat mata yang melihatny, yaitu menjadi kupu-kupu. Kitapun harus seperti itu. Berdiam diri dalam kepongpong, kita ibaratkan sebagai puasa kita di dunia. Hewan cantik yaitu kupu-kupu, kita ibaratkan sebagai balasan dari Allah SWT dan kita menjadi suci kembali laksana bayi yang baru lahir.
Tapi kenapa banyak orang yang ternyata malah sebaliknya, kita lihat tradisi "ngabuburit" kata orang sunda, banyak disalahgunakan. Seharusnya itu digunakan untuk bertilawah, berdzikir, memperbanyak amal, tapi ini digunakan hanya untuk "ngetrke", berpacaran,dan hal-hal maksiat lainnya. Bukan hanya itu saja, pada waktu taraweh saja banyak orang yangbermaksiat, sepertiberpacaran, "gibah" membicarakan orang lain, menonton sinetron itu merupakan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi kita. Itu disebabkan karena lemahnya iman kita.
Kesimpulannya, kita azamkan untuk puasa yang akan datang (mudah-mudahan Allah memberikan kesempatan bagi kita) untuk lebih bisa mengintrospeksikan diri kita, mendekatkan diri kita kepada Allah dengan cara mengerjakan segala perintahnya serta menjauhi segala larangannnya. Amiin
Minggu, 21 September 2008
derus Friend's
Subhanallah, ternyata ikhwah kita itu banyak di luar sana. Kedekatan yang lebih sering membuat kita terasa dekat bersama mereka, yang harus menjadi tujuan kita adalah bersanding bersama di Surga-Nya Allah. Amien..........
Intinya kita hidup di dunia harus memiliki seorang sahabat yang cinta karena Allah, bukan cinta karena hawa nafsu. Tapi dalam hal itu juga kita tidak boleh terlalu sayang terhadap sahabat kita karena mungkin pada suatu saat kita akan benci kepada sahabat kita itu. Begitupun sebaliknya.